Kamis, 22 Maret 2012

ACTIVE LEARNING


PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING
A.      Pengertian Active Learning
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar peserta didik dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut.
B.       Karakteristik Active Learning
   Beberapa karakteristik active learning adalah sebagai berikut :
1.        Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.
2.        Peserta didik tidak hanya mendengarkan pembelajaran secara pasif, tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
3.        Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap berkenaan dengan materi pelajaran.
4.        Peserta didik lebih dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi.
5.        Umpan balik yang lebh cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
C.      Alasan menggunakan Active Learning
Beberapa alasan menggunakan Active Learning adalah sebagai berikut :
1.    Karakteristik peserta didik
·         Rasa ingin tahu yang merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap kritis.
·         Imajinasi yang merupakan modal berpikir dan berperilaku kreatif
2.    Hakikat belajar
·         Belajar adalah proses menemukan dan membangun makna/pengertian oleh si pembelajarterhadap informasi dan pengalaman yang disaring melalui persepsi, pikiran dan perasaan si pembelajar. Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru, melainkan pengetahuan dibangun sendiri oleh si pembelajar.

3.    Karakteristik lulusan yang dikehendaki
·         Agar mampu bertahan dan berhasil dalam hidup, lulusan yang diinginkan adalah generasi yang :
-   Peka (berarti berpikir tajam, kritis dan tanggap terhadap pikiran dan perasaan orang lain).
-   Mandiri (berarti berani dan mampu bertindak tanpa selalu bergantung pada orang lain.
-   Bertanggung jawab ( berarti siap menerima akibat dari keputusan dan tindakan yang diambil
D.      Metode/ Cara belajar aktif
Metode belajar aktif atau sekarang lumrah disebut sebagai metode PAKEM (Pembelajaran Kreatif, Aktif dan Menyenangkan) saat ini mulai dirasakan pentingnya di kalangan praktisi pendidik. Dikarenakan metode ini agaknya menjadi jawaban bagi suasana kelas yang kaku, membosankan, menakutkan, menjadi beban dan tidak membuat betah serta tidak menumbuhkan perasaan senang belajar bagi peserta didik.
Cara belajar aktifdalam pembelajaran aktif baik guru dan siswa sama-sama mengambil peran yang penting.
Ø  Guru sebagai pihak yang :
1.      Merencanakan dan mendesain tahap skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas.
2.      Membuat strategi pembelajaran apa yang ingin dipakai.
3.      Membayangkan interaksi apa yang mungkin akan terjadi antara guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.
4.      Mencari keunikan siswa, dalam hal ini berusaha mencari sisi cerdas dan modalitas belajar siswa.
5.      Menilai siswa dengan cara yang transparan dan adil dalam bentuk kognitif, afektif dan psikomotorik.
6.      Melakukan macam-macam penilaian (tes tertulis, penugasan dll.)
7.      Membuat portofolio pekerjaan siswa.   


Ø  Siswa menjadi pihak yang :
1.      Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir.
2.      Melakukan riset sederhana.
3.      Mempelajari ide-ide serta konsep-konsep baru dan menantang.
4.      Memecahkan masalah (problem solving)
5.      Belajar mengatur waktu dengan baik.
6.      Melakukan pembelajaran secara sendiri atau berkelompok.
7.      Mengaplikasikan hasil pembelajaran lewat tindakan atau action.
8.      Melakukan interaksi sosial (melakukan wawancara, survey dll.)
9.      Banyak kegiatan yang dilakukan dengan berkelompok.

LEARNING REVOLUTION


LEARNING REVOLUTION
A.    Pengertian Revolusi Cara Belajar
Hakekat belajar sendiri adalah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan, jadi, tujuan belajar sendiri ialah mencapai perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, maupun aspek luas. Jika dikaitkan dengan globalisasi, revolusi kecerdasan abad 21 salah satunya adalah Learning Revolution.
Cara belajar yang memungkinkan bisa keluar dari lingkaran kapatalisme adalah belajar secara revolusioner yaitu belajar secara mengasyikkan dan menyenangkan sepanjang hidup manusia tanpa terikat oleh sistem yang memenjarakan kebebasan dengan peraturan yangmesti dipenuhi. Dengan kondisi yang serba tidak menentu, serta ketidak perdulian penguasa pada rakyatnya maka perlu kecerdasan untuk mengambil langkah belajar secara revolusioner. Jika tidak, keadaan seperti saat ini takkan bisa mengentaskan Indonesia dari jurang kemiskinan. Banyak orang berjalan dan juga terbang. Sebagian lain kita menyaksikan kehidupan yang sedemikian susah dan terampas hak-hak hidup untuk kepentingan kapatilisme. Sebagian manusia tunduk pada sistem yang mengeksploitasi kehidupan dasar dan kepribadiannya semata untuk kepentingan material.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Learning Revolution adalah belajar secara mengasyikkan dan menyenangkan sepanjang hidup manusia tanpa terikat oleh sistem yang membosankan dan tidak bebas seperti yang kita mau.
B. Konsep Learning Evolution
Belajar cara revolusi akan efektif apabila anak mengalami pembebasan dalam menuangkan ide dan mengeksplorasi (menerangkan) pikirannya. Belajar secara revolusioner adalah menjungkir-balikkan keyakinan yang telah membelenggu pikiran manusia tentang belajar yang harus di dalam kelas dan mendengarkan keterangan yang diberikan oleh guru. Belajar revolusioner memberikan ruang kepada setiap anak untuk belajar secara kreatif sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Untuk membantu belajar revolution, digunakan untuk menentukan tindakan dan fikiran yang diyakininya. Guru berperan sebagai fasilitator dan teman berdiskusi secara sepadan tanpa menakutkan bagi anak didik. Seluruh alam menjadi media pembelajaran efektif dengan menjadikan dunia sebagai kelas. Dengan demikian akan mampu menciptakan kreasi baru setiap saat. Modifikasi dari hal-hal yang lama adalah mutlak diperankan oleh anak untuk terus memodifikasi karya-karya baru. Pelajaran tidak berfokus dalam sistem kelas dari 09.00 – 15.00 setiap Senin sampai Sabtu, namun berubah sesuai dengan kemampuan anak yang berbeda-beda. Setiap manusia punya keunikan untuk menentukan kapan dan berapa lama ia berlayar. Bagi usia anak-anak belajar dengan cara bermain sungguh mengasyikkan. Mereka akan kreatif dengan latihan-latihan yang tidak pernah gagal.
Manusia adalah makhluk berfikir dan berimajinasi, ini juga telah disebutkan dalam Al Qur’an. Jadi, setiap manusia pasti berfikir jika ingin berubah karena otak manusia adalah komputer terhebat di dunia. Bisa dengan meningkatkan pendidikan. Dan agar pengajaran bisa efektif, pendidik hendaknya menggunakan hal-hal seperti diskusi kelompok kecil, penelitian, prestasi, debat, latihan pengalaman, lapangan, simulasi, studi kasus. Maka akan menghasilkan apa yang kita inginkan, apalagi ditambah dengan otak serta fisik kita yang memiliki potensi yang luar biasa. Sehingga dari semua kita punya akan menghasilkan kecerdasan yang bisa diperoleh antara lain dari gerakan, karena gerakan adalah bagian tak terpisahkan dari belajar dan berfikir. Sehingga siswa bisa merespon dari semua yang telah disampaikan dan bisa melahirkan ide-ide baru. Otak manusia memiliki bagian yang berbeda, sehingga manusia bisa berfikir dan melatih otak tersebut agar berfungsi.
C.  Model Learning Revolution
  1. Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid (anak mengambil alih posisi menentukan dalam revolusi komunikasi). Bisa diterapkan pada anak berusia delapan sampai sembilan tahun yang belajar bahasa Inggris dengan fasih bisa melalui permainan teka-teki silang berukuran besar, kuis, dan berbagai permainan lain yang menyenangkan.
  2. Bagi kebanyakan orang, belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana menyenangkan. Bisa diterapkan pada anak berusia enam tahun menggunakan komputer untuk membentuk CD-Rom dan merencanakan “Sekolah Masa Depan” mereka sendiri. Mereka membangun model technic lego berupa “rumah abad ke 21. Mereka juga menggunakan komputer untuk mengaktifkan unit-unit pembangkit energi surya dan angin yang didesain agar setiap rumah mampu memenuhi kebutuhan energinya sendiri.
  3. Ciptakan kingkungan yang baik, maka anak-anak yang berasal dari keluarga miskin sekalipun akan berkembang dalam proses belajar mandiri. Bisa diterapkan pada anak berusia 4 tahun telah mampu mengeja, membaca, menulis dan melakukan hitungan dasar, bahkan sebelum mereka masuk sekolah.
  4. Game computer dapat mengubah berbagai aspek dalam belajar. Penerapan IPTEK bagi para siswa.
  5. Tipe kecerdasan tidak hanya satu dan setiap orang memiliki gaya belajar yang unik, sama uniknya dengan sidik jari. Sekolah yang efektif harus dapat mengenali dan melayaninya seperti penerapan ilmu bisnis.

D.   Alasan Memilih Strategi Belajar Learning Revolution
1) Mempermudah, mempercepat belajar dan menguatkan memori otak. Sebagaimana pendapat Tony Bazan yang mengatakan bahwa dari learning revolution ini bisa menggabungkan antara pengetahuan, kepedulian, optimisme dan saran-saran yang praktis. Ia menjadi petunjuk yang baik dalam memahami kemajuan dan konsep-konsep utama yang mempengaruhi pembelajaran.
2) Dengan belajar dalam keadaan yang “FUN” maka belajar akan efektif serta respon yang diterima sangat baik. Sebagaimana pendapat Ray Mond A. Daley, bahwa metode ini bisa merangsang, menantang dan menggugah pendidik di masa depan. Caranya menampilkan saran-saran praktis begitu inspiratif dan mengasyikkan untuk melakukan sesuatu sekarang.
E.   Strategi Pembelajaran Revolusi (Learning Revolution)
1)   Ambilah pelajaran dari olahraga. Karena dalam olahraga, seperti olahragawan mereka punya mimpi, tujuan, rencana, pilihan, sikap positif. Intinya keberhasilan bisa diraih bila bergairah, memiliki visuraksi.
2)    Beranilah bermimpi tentang masa depan
3)   Tentukan tujuan spesifik dan tetapkan tenggat waktu. Mula-mula tentukan poin apa yang anda ingin pelajari, setelah itu, tentukan tujuannya setelah itu buatlah langkahnya dan tentukan waktunya.
4) Dapatkan pemandu yang antusias segera. Apapun yang ingin anda pelajari, sesungguhnya banyak orang lain yang telah mempelajarinya.
5)     Mulailah dengan gambaran menyeluruh seperti pada puzzle.
6) Tanya, Gunakanlah dengan kunci (apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana) bertanyalah pada setiap orang yang anda anggap mampu.
7)   Carilah prinsip utama
8) Temukan 3 buku terbaik yang ditulis oleh praktisi andal. Maka ini akan mempermudah anda mendapat apa yang anda inginkan.
9)   Pelajari lagi cara membaca lebih cepat, lebih baik dan lebih mudah. Carilah poin-poin utama serta bacalah yang menggugah minat anda.
10) Perkuat dengan gambar dan suara
11)  Belajar melalui praktik. Bukan hanya teori, tetapi dipraktekkan.
12) Gambarlah peta pikiran sebagai ganti catatan linier. Dengan begitu maka memori otak akan meningkat.
13) Cara mudah mengeluarkan apa yang telah anda pelajari. Karena otak dan peta pikiran merupakan alat menyimpan informasi. Baca sekilas poin-poin kunci yang telah anda tandai dan lakukan kembali pemetaan pikiran.
14)  Pelajari cara mencapai kondisi waspada yang relaks (relaxed alertness). Maka anda harus mengetahui tentang kondisi yang tepat pada saat itu dengan menggunakan gelombang otak anda.
15) Lakukan dan lakukan. Belajar dengan mempraktekkan langsung tidak hanya sekedar teori-teori fiktif.
16) Tinjau ulang dan renungkan. Mempelajari suatu hal dengan meninjau ulang secara teratur poin-poin penting segera setelah menyelesaikannya. Atau dengan cara membaca sekilas dengan menandai dan mencari ide-ide pokoknya.
17) Gunakan alat bantu sebagai cantolan memori. Dengan mengasosiasikan pengetahuan yang baru saha diperoleh dengan sesuatu yang sudah diketahui.
18) Nikmatilah berbagai permainan. Asosiasi orang terhadap kata-kata belajar ditemukan 10 kata konsep. Yaitu : membosankan, ujian, pekerjaan, rumah, buang-buang waktu, hukuman tidak relevan, penahanan, benci dan takut. Pendidikan progresif saat ini menekankan perlunya menghadirkan kembali proses awal belajar yang menyenangkan, bahkan humor itu sendiri adalah cara yang baik untuk belajar jadi kaitkanlah humor dengan belajar.
19) Ajarilah orang lain, Yakni setiap orang mengajari seorang lain, bahwa setiap orang bisa menjadi guru.
20) Ikutilah kursus sistem belajar cepat. Pada masalah ini berkonsentrasi pada tip-tip sederhana yang dapat dilakukan sendiri adalah cara yang baik akan tetapi cara terbaik untuk mempelajari seluruh prinsip tersebut yaitu dengan mengikuti kursus sistem belajar cepat dan spesifik, metode-metode sederhana membantu akan membantu mengingat apa saha secara lebih efektif, bahkan tanpa perlu melakukan studi terperinci atas teknik-teknik dalam sistem belajar cepat terpadu.

PEMBELAJARAN SUPERBRAIN


PEMBELAJARAN SUPER BRAIN

A.     Konsep Metode Pembelajaran Super Brain
Metode Pembelajaran Super Brain menjelaskan tentang bagaimana merancang kegiatan pembelajaran yang melibatkan semua komponen otak. Yaitu: otak emosional, otak sosial, otak kognitif, otak kinestetik dan otak reflektif.
Adapun menurut McClean, proses evaluasi mengacu pada tiga bagian otak manusia, yaitu:
1.        Otak besar (Neokorteks) yang memiliki fungsi utama untuk berbahasa, berfikir, belajar, memecahkan masalah, merencanakan dan mencipta.
2.        Otak tengah (sistem limbik) berfungsi untuk interaksi sosial, emosional, dan ingatan jangka panjang.
3.        Otak kecil (otak reptil) berfungsi untuk bereaksi, naluriah, mengulang, mempertahankan diri, dan ritualis.
Dalam Metode Pembelajaran Super Brain disebutkan bahwa semua pengetahuan pasti ada manfaatnya, karena itu jangan pernah menyesal denga apa yang pernah kita pelajari atau kita baca. Karena suatu saat akan bermanfaat.
Postulat lain menyebutkan bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar baru. Tetapi hanya ada kombinasi-kombinasi baru sehingga ditemukanlah ide baru. Karena itu peserta didik perlu diajari untuk tidak pernah berhenti berfikir. Karena berfikir merupakan proses menyimpan informasi. Semakin banyak otak digunakan untuk berfikir, semakin banyak informasi yang disimpan karena kapasitas otak tidak terbatas.

B.     Alasan Menggunakan Metode Pembelajaran Super Brain
Sebagai metode baru, Metode Pembelajaran Super Brain cocok untuk diterapkan oleh para pendidik dalam KBM (kegiatan belajar mengajar), diantara beberapa alasannya adalah sebagai berikut:
1.   Dapat memberikan perubahan mendasar sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran. Pembelajaran tidak saja menjadi sangat efektif, tapi juga hampir seluruh potensi yang dimiliki peserta didik akan tergarap dan terbangkitkan secara lebih optimal.
2.   Meminimalisir adanya perkembangan emosi negatif, perlu diketahui bahwasannya kurangnya stimulasi dan eksplorasi terhadap otak anak akan menghambat perkembangannya. Hal ini dibuktikan pada hewan yang dipelihara dikebun binatang memiliki otak 20% sampai 30% lebih kecil dibandingkan dengan hewan yang dipelihara di alam liar.
3.   Menjadikan karakter anak semakin kuat. Dalam membentuk karakter anak, otak kiri dan otak kanan bekerja seimbang. Otak kanan akan menyatukan perasaan benar/salah yang merupakan domain otak kanan, dengan pengetahuan baik dan buruk yang merupakan domain otak kiri.
4.   Peserta didik mampu merekam dan menyimpan informasi dengan baik.
5.  Pendidik dapat memperbaiki dan melejitkan kualitas pendidikan.
6.  Dapat dijadikan rujukan dalam membuat kurikulum.

C.     Strategi Metode Pembelajaran Super Brain
Pembelajaran dengan berorientasi kepada upaya pemberdayaan potensi peserta didik ada tiga strategi utama yang dapat dikembangkan dalam implementasi metode super brain. Pertama, menciptakan lingkungan belajar yang menantang lingkungan berfikir peserta didik. Kedua, menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan. Dengan cara menhindari situasi pembelajaran yang membuat peserta didik merasa tidak nyaman dan tidak senang terlibat didalamnya. Ketiga, menciptakan situasi pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi peserta didik. Peserta didik sebagai pembelajar dirangsang melalui kegiatan pembelajaran untuk dapat membangun pengetahuan mereka. Sedangkan pendidik berusaha membangun situasi pembelajaran yang memungkinkan seluruh peserta didik beraktifitas secara optimal.   
D.    Aplikasi Metode Pembelajaran Super Brain
Dalam Metode Pembelajaran Super Brain pendidik sering memberikan soal-soal materi pelajaran yang menfasilitasi kemampuan berfikir peserta didik dari mulai tahap pengetahuan (knowledge) sampai tahap evaluasi. Soal-soal pelajaran dikemas seatraktif dan semenarik mungkin misalnya melalui teka-teki, simulasi games, dan sebagainya, agar peserta didik dapat terbiasa untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya dalam konteks pemberdayaan potensi otak siswa.
Selain itu, bisa juga dengan melakukan pembelajaran diluar kelas pada saat tertentu. Untuk pembelajaran dalam kelas diiringi dengan musik yang di desain secara cepat sesuai kebutuhan dikelas, serta melakukan kegiatan pembelajaran dengan diskusi kelompok yang diselingi dengan permainan-permainan menarik.
Disamping itu, bisa mengunakan anggota tubuh untuk merangsang kerja otak. Misalnya mata peserta didik digunakan untuk membaca dan mengamati, tangan peserta didik bergerak untuk menulis, kaki peserta didik bergerak untuk mengikuti permainan dalam pembelajaran dan mulut peserta didik aktif bertanya dan berdiskusi.